Jumat, 05 Februari 2016

KANGAYANKU HARI INI



 Oleh : Adib Khairi Musthafa
          Lucu dan Memprihatinkan, kata yang pantas untuk kondisi Kangayan hari ini , Kangayan adalah satu dari tiga kecamatan yang ada di gugusan kepulauan kangean,  bebicara tentang kangayan tak lepas dari potensinya yang seakan tak tersentuh, contoh kecil saja Potensi Wisata yang ad sepert: Sumber Olbhek, Pantai Pasir Putih Bondat, Pantai Ujung Patapan, Pantai Batu Payung, Dermaga Terminal, Batu Unik Kelamin(Dhilambhe), sama sekali tak mendapat perhatian pemerintah setempat, mereka seperti tutup mata akan hal tersebut, jangankan memberi perhatian akan hal tersebut tingkat kesejahteraan mereka masih jauh dari kata sejahtera, mata pencaharian masyarakat kangayan adalah 30% Nelayan, 30% tani, 30%pedagang dan 10% tenaga pendidik. Nelayan di kecamatan kangayan adalah salah satu nelayan yang paling banyak menghasilkan ikan, tani di kecamatan kangayanpun sudah banyak menghasilkan hasil tanaman-tanaman yang sudah di kirim ke kecamatan lain. Pedagang nyapun sudah banyak yang sibuk dengan kegiatan dagangan mereka dan sudah bisa dikatakan sukses, tenaga pendidik tak perlu diragukan setidaknya lembaga yang ada dikecamatan kangayan “hampir” lebih banyak daripada anak didiknya sendiri, hal itu berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada dilapangan, sekelas kecamatan yang kantornya  gelap dimalam hari, pegawainya yang hanya segelintir saja terlihat bertugas, minim akan program, minim pembangunan, entah konspirasi seperti apa yang ada dalam birokrasinya, seperti asing ketika harus semuanya disalahkan pada para penghuni birokrasi itu,
       Kangayan hari ini, seiring dengan proses mulai bisa dirasakan beberapa perubahannya, salah satunya dengan adanya pendirian tower pada tahun 2014 silam, tapi tentunya usaha menrubah buruk menjadi baik dan yang baik menjadi lebih baik selalu di harapkan masyarakat, kangayan memiliki banyak sekali tokoh-tokoh yang sebenarnya berpengaruh dalam hal cita-cita kesejahteraan yang selalu diimpikan itu, namun hanya segelintir saja yang peduli tak sedikit dari mereka yang mempunyai rasa “Aapatis” dengan lingkungan sekitar mereka, ada banyak jalan yang ditempuh dalam mewujudkan cita-cita tersebut namun juga tak sedikit yang seakan “Salah Jalan” mereka mempunyai nniat baik mengatasnamakan hak rakyat dan mewujudkan kesejahteraan tapi malah seperti menambah kesengsaaan saja, tak lebih seperti “Sampah Masyarakat saja”. Ada juga beberapa diantara mereka yang mengatasnamakan rakyat hanya demi kepentingan kelompok mereka yang akhirnya berujung pada kepentingan perut saja. Sangat disayangkan ketika tokoh yang diharapkan mampu membawa perubahan malah membawa kesengsaraan.  Masalah yang sebenarnya sering muncul dalam masyarakat kangayan hari ini adalah rentan akan “Kepentingan” satu tokoh rela menjatuhkan tokoh yang lain hanya karena “Kepentingan Pribadi”, saling membunuh Figur rela dilakukan dengan mengatasnamakan hak rakyat, sangat memilukan.
     Kangayan hari ini, masih belum pantas dikritik secara “Berlebihan” terlalu dini melakukan hal tersebut, kita bukan seperti kabupaten, analoginya untuk apa seseorang  berinvestasi ketika didalamnya saja masih terjadi krisis kepercayaan” . Tokoh yang terlalu “Gengsi” mengakui ketika melihat yang ada. Itu sebenarnya tak pantas dikatakan pembawa perjuangan.
Sebagai kaum yang juga mempunyai cita-cita besar memajukan daerah mari ikut serta mengawal apa yang dilakukan pemerintah kita, berfikir kritis, tidak gegabah, lawan ketika itu patut dilawan, dukung ketika itu patut didukung selam itu untuk kepentingan masyarakat banyak. 
   
Wassalam......                                                                                       Malang 6 Februari 2016